UMRA.ID

Menggali Makna Haji: Bukan Sekadar Ritual, Tapi Transformasi Jiwa

UMRA.ID – Ibadah haji kerap dipandang semata-mata sebagai ritual keagamaan tahunan yang dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu. Namun, benarkah tujuan haji hanya untuk ibadah?

Sebuah refleksi mendalam yang ditulis Direktur Pendiri Ihsan Institute of Arabic & Islamic Studies-UK, Syekh Ahmad Saad, mengajak umat Islam melihat haji lebih dari sekadar kewajiban agama, melainkan sebagai perjalanan spiritual, sosial, bahkan intelektual yang sarat makna.

Menukil dari laman About Islam, Syekh Ahmad Saad menekankan Islam bukan hanya agama, melainkan cara hidup menyeluruh. Oleh karena itu, setiap bentuk ibadah dalam Islam, termasuk haji, menyimpan nilai-nilai yang membentuk akhlak dan karakter seorang Muslim, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Haji disebut sebagai “lima dalam satu” karena mencerminkan semua rukun Islam lainnya. Ia memadukan unsur kesaksian iman, doa, zakat, dan puasa dalam satu pengalaman komprehensif.

Dari pengucapan talbiyah yang menggema serentak di berbagai penjuru dunia, hingga pengorbanan finansial dan fisik selama pelaksanaan ibadah, haji menjadi bentuk penyerahan diri total kepada Allah SWT.

Menariknya, haji juga menampilkan sisi sosial yang kuat. Jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di satu tempat, mengenakan pakaian yang sama, melakukan amalan yang sama, dan mengesampingkan status sosial masing-masing. Momen ini menjadi ruang refleksi kolektif, bukan hanya soal spiritualitas, tetapi juga tentang persaudaraan umat dan kondisi umat Islam global.

Syekh Ahmad Saad juga berbagi pengalaman pribadinya saat menunaikan haji pada 2001. Ia menggambarkan betapa mendalamnya perasaan ketika melangkah di tempat-tempat bersejarah yang dulu dilalui oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, dan para sahabat.

Haji disebutnya sebagai perjalanan ke masa lalu sekaligus perencanaan masa depan, sebuah proses kelahiran kembali, baik secara spiritual maupun intelektual.

“Haji mengajarkan kita mampu melepaskan kenikmatan duniawi dan hidup dalam kepatuhan penuh kepada Allah,” tulisnya.

Kesimpulannya, tujuan haji tidak terbatas pada dimensi ritual semata. Ia adalah bentuk pendidikan rohani yang intens, yang mampu mengubah perspektif hidup seseorang dan menjadikannya pribadi yang lebih sadar, bersih, dan siap kembali ke tengah masyarakat dengan semangat baru.

“Meskipun saya bisa menulis halaman demi halaman tentang haji, saya yakin itu tidak akan cukup,” ujar Syekh Ahmad.

Ia pun mengajak setiap Muslim mengalami sendiri makna haji dan membagikan pengalaman spiritual tersebut sebagai bagian dari kontribusi terhadap kebangkitan umat.

Demikianlah artikel UMRA.ID semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

Selain dapat dikunjungi melalui website UMRA.ID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRA.ID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline

Pembaca bisa bergabung bersama UMRA.ID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.

Sumber: Republika Online