UMRA.ID

Hindari Kesalahan Ini! Larangan yang Harus Diperhatikan Jamaah Haji

umra.id – Konsultan haji Indonesia, Profesor Aswadi mengingatkan kepada jamaah haji Indonesia seputar hal penting ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Terutama, terkait dengan hal-hal yang dilarang saat beribadah umroh atau haji.

Pertama, kata ia, bagi laki-laki itu jangan sampai pegang-pegang hidung dan kemudian cabut bulu hidung. Termasuk ketiak merasa gatal, lalu mencabut bulunya. “Karena itu sebelum keberangkatan ini bersihkanlah dulu bulu hidung, ya ini supaya tidak mencabut ini,” ujarnya.

Kedua, ketika pakai ihrom karena kondisinya mungkin panas, lalu sampai semua tubuh ditutup. Hal tersebut juga tidak boleh dilakukan. Lalu, hindarilah memakai peci. Simpan peci baik-baik sehingga tak perlu dipakai.

Lantas bagaimana dengan payung? Menurutnya payung tidak masalah karena yang jadi persoalan jika menutup dan menempel. “Kalau kacamata itu juga tidak termasuk.”

Buat perempuan, kata ia, biasanya suka wudhu di tempat umum. Sebenarnya memang itu tidak membatalkan haji. Hanya saja menurut Aswadi, hal tersebut menjadi bagian dari larangan membuka aurot di tempat umum. “Tidak menjadi batalnya haji, itu melanggar membuka aurot saja,” ujarnya.

Karena, ia menyarankan perempuan nanti jika berwudhu, cari tempat yang aman dan terlindung. Pun ketika halnya saat gerah boleh membuka kerudung di tempat yang terlindung. “Untuk perempuan itu biasanya juga lepas kerudung, rambutnya gatel-gatel dilepas, beda dengan laki-laki. Laki-laki itu ditutup, perempuan ini membuka.

Ia mengingatkan perempuan juga tidak mencabut rambut kalau merasa gatal. Termasuk, mencabut uban yang sudah menjadi kebiasaan. “Sudah agak tua kemudian ubannya itu dicabut-cabut. Meskipun uban itu cabut rambut juga tidak boleh.”

Selain itu hal kecil lain yang tak kalah penting adalah menggunting kuku. Jamaah diminta sudah menggunting kuku sejak di tanah air.

Lantas bagaimana dengan yang menstruasi?

Menurut Aswadi, untuk rangkaian ibadah haji berdasarkan pendapat jumhur ulama, yang suci itu cuma satu, adalah tawaf. Tawaf itu harus suci.

Nah ini bagi orang yang menstruasi dulu ya, bagi mereka yang menstruasi, itu kalau waktunya memungkinkan, setelah niat umroh, tunggu dulu,” ujarnya.

Namun jika tidak memungkinkan, nanti bisa berpindah pada mazhab yang membolehkan itu adalah Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyim. “Itu tidak ada tuntutan untuk suci, tapi juga menjaga kesucian itu penting.

Lantas bagaimana saat di ma’taf apakah boleh bersentuan laki laki dan Wanita?

Madzhab Imam Syafi’i menyentuh antara jenis lain itu adalah batal. Namun kalau komunitas dalam jumlah banyak ini, menurut Aswadi tidak jadi masalah. “Tidak batal, karena ini ikhtiyatnya untuk berkumpul itu sulit untuk dihindari.

Kecuali bila jamaah buang angin, pipis dan sejenisnya yang memang membatalkan wudhu. Karena itu sebelum tawah bisa buang air kecil terlebih dahulu.

Demikianlah artikel UMRA.ID semoga bermanfaat bagi pembaca. UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

UMRA.ID menyediakan perjalanan umroh dalam grup ataupun umroh privat yang dapat diatur sendiri. Selain umroh, UMRA.ID melayani perjalanan wisata halal dan haji khusus.

Selain dapat dikunjungi melalui website UMRA.ID juga dapat dikunjungi dengan cara mengunduh aplikasi UMRA.ID di Android maupun iOS (Apple) disini atau hubungi Hotline

Pembaca bisa bergabung bersama UMRA.ID untuk memulai bisnis pemasaran umroh dengan cara mudah dan pendapatan berlimpah. Pilihannya yakni mendaftar sebagai cabang dengan terlebih dulu mengisi permohonan disini atau hubungi hotline untuk mendapatkan bantuan.

Atau bergabung dalam program Affiliator Marketing Program, cukup modal gawai sudah bisa jalankan bisnis umroh, klik disini lalu temukan produk UMRA.ID kemudian mulai pasarkan melalui chat messenger dan media sosial.

Sumber: Republika.Co.Id